Jumat, 16 Desember 2011

Pangeran Mimpi

Pada suatu Hari ada seorang Anak Muda hidup diperkampungan Kumuh, hari-harinya membantu kedua Orangtuanya dengan berdagang setiap harinya dia membantu Orangtuanya tanpa mengeluh sedikit pun karena Dia selalu berbakti kepada Orangtuanya. Pada suatu hari ada keluarga Bangsawan masuk ke Perkampungan sang Raja dan sang Putrinya berkeliling pasar dan Perkampungan melihat keindah sang Putri Bernama Kanojo dan sang Anak Muda merasa kagum akan keindahan dan Kecantikan sang Putri  tapi apa daya Watashi nama anak Muda yang mengagumi sang Putri hanya Seorang Rakyat jelata dan mencintai putrid hanyalah mimpi belaka Karena Putri seorang kaum Bangsawan sampai kapan Watashi mengagumi Putri apakah Watashi cuma bisa menghayal untuk mendapatkan kebahagian atau tapi Watashi hanya bisa menjadi Pangeran mimpi..
Hari-hari demi Watashi terus memikirkan sang Putri Kanojo dan pada suatu hari sang Putri Sakit keras dan sakitnya itu tidak pada biasanya melainkan seperti terkena Guna-guna Keluarga Watashi yang bisa mengobati Orang-orang mencoba menyembuhkan Sakitnya sang Putri tapi apa daya karena sakitnya sang Putri termasuk sakit yang langka yang belum pernah ditemukan, sebenarnya Keluarga Watashi adalah juru masak Kerajaan dan Watashi suka menghantarkan bahan-bahan makanan ke Kerajaan, ketika Watashi mendengar Putri yang dikagmuinya jatuh sakit Watashi merasa sedih karena setiap melihat raut wajahnya yang riang dan gembira sekarang menjadi kusut walaupun Watashi tidak bisa mengutarakan secara langsung tentang perasaannya ia cukup dengan melihatnya saja merasa senang, kembali ke sang Putri yang tiap hari-harinya merintih kesakitan dan beberapa hari kemudian ada Tabib sakti yang mencoba menyembuhkannya dan Tabib itu tak bisa menyembuhkan sceara total hanya bisa meredakan penyakit sang Putri untuk menyembuhkan penyakit sang Putri sang Tabib hanya bisa memberi tahukan bahwa obat yang bisa menyembuhkan sang Putri hanya satu yaitu Tanaman yang langka dan jarang ditemukan Tanaman yang hanya tumbuh di gunung Yama tumbuhan itu bernama Bunga Sakura, tetapi gunung itu adalah gunung Keramat dan Masih Misteri kr angkeran dan sering terjadi Pembunuhan banyak Hantu berjentanyangan sehingga Gunung itu ditutup untuk umum, lalu para Pengurus kerajaan dan Perdana mentri yang ditugaskan oleh sang Raja tetap bersih kukuh mengadakan sayembara itu dengan imbalan yang cukup Menycengangkan bila yang bisa menyembuhkan dengan membawa Obat itu jika Perempuan di jadikan saudara dan jika Laki-laki di jadikan Menantu oleh sang Raja, Watashi yang berbekal semangat dan rasa sayang pada sang Putri mengikuti acara Sayembara itu, tetapi sebelum mengikuti sayembara itu tentu saja Watashi harus izin dan minta restu pada kedua Oran tuanya tetapi kedua Orang tua watashi melarang Anaknya untuk ikut dengan alas an Tempat itu berbahaya dan mereka hawatir Putra Kandungnya takkan Pernah Kembali lagi, Watashi yang membujuk Kedua Orang tuanya supaya memeperbolehkan Ia ikut dalam Sayembara itu keinginan yang begitu besar dari Watashi mau tak mau kedua Orang tuanya merelakan Dia dengan berat hati kedua Orang tuanya hanya bisa mendo`akan Anaknya supaya baik-baik saja, Watashi yang di Izinkan kedua Orangtuanya langsung berangkat membawa perbekalan dan sebelum Dia berangkat Orang tuanya memberi sebuah benda yang Mirip pemukul tetapi bentuknya kecil katanya benda itu untuk  jaga-jaga, lalu kedua Orang tuanya  melepaskan Anaknya denang Air mata, lalu Watashi bersujud untuk meminta Do`a dan Restu kepada Orang tuanya, setelah selesai Watashi lalu berangkat ketempat yang di tuju.
Perjalanan Watashi begitu jauh di perjalanannya pun banyak hambatan rintangan yang menghadang tetapi Watashi selalu berani menghadapi semua itu karena hidup hanya untuk Putri Kanojo, Watashi yang menuju Gunung Yama singgah di suatu Tempat terpencil yang di huni sedikit Orang disitu ada seorang Kakek-kakek menanyakan kepada Watashi” Mau kemanakah saudara mau Pergi ?” jawab sang Kakek Watashi menjawab “ Saya mau mencari Obat buat menyembuhkan Putri “ kakek-kakek itu hanya berpesan kepada Watashi agar Dia Hati-hati karena untuk menempuh Gunung itu ada Dua Tempat yang sangat berbahaya yang pertama Hutan Midori dan Lembah Kurouzu kata sang Kakek, lalu Watashi memabalas perkataan sang Kakek “ Lalu bagai mana cara melewatinya kek apa selama in tidak ada yang bisa melewati Dua Tempta tersebut “ ada kata sang kakek “ kamu Cuma modal berani dan jangan kamu lari dari masalah apapun karena Bukan hanya Dua tempat itu yang bisa kamu hadapi setelah selesai kamu melakukan Tugasmu pun akan ada Cobaan yang sangat Berat, lalu Watashi meninggalkan Kakek-kakek itu sekaligus tempat yang terpencil tersebut sambil mendengarkan perkataan sang Kakek barusan tentang kata-katanya “ apakah cobaan yang Aku hadapi setelah aku berhasil ???” tanpa mempedulikan kata-kata sang Kakek watashi menuju Hutan Midori tempat dimana Misteri Berawal dan berakhir sebelum masuk Hutan pun ada Tulisan yang menunjukan bahwa tempat ini berbahaya tanpa Rasa takut sedikit pun Watashi langsung masuk kedalam Hutan tersebut, begitu masuk kedalam Hutan ada sebuah Bunyi seruling yang suaranya sangat merdu suara yang syahdu yang selalu bersenandung dengan alunan irama diiringi dengan sayub-sayub suara Anging sehingga memcengang Gendang Telinga, semakin melangkah maju suara itu semakin kencang terdengar tiba-tiba di suatu Bukit Watashi melihat ada Orang tua yang sedang meniupkan serulingnya lalu Watashi mendekati Orang tua itu lalu Watashi berbicara padanya “kenapa Anda sendirian disini, suara Seruling Anda sangat merdu kenapa Anda tidak menjadi Pemusik disuatu Istana karena Anda pasti menjadi Orang yang suskses” kata Watashi tapi orang itu menjawab. “ Hidup Saya disini lebih nyaman dari pada sebuah Kerajaan, karena Saya sudah lama tinggal disini, Saya beruntung bisa ketemu dengan Orang seperti Anda, karena setiap Orang yang datang kesini selalu kabur begitu mendengar suara ini”.  Watashi menyela obrolan Orang itu “ tunggu kenapa Anda bilang istana kerajaan lebih baik dari pada disini, inikan Hutan apa yang bisa dinikmati hanya Pohon dan suara-suara Hewan”. lalu Orang tua itu membalas dengan wajah agak lusuh ”Saya dalah anak dari Raja seberang saya Hidup bagai Burung didalam sangkar, saya dipaksa menikah dengan Putri seberang yang Saya tidak suka karena Suka sama seseorang Anak seorang Selir dari Kerajaan Saya, penolakan yang Saya lakukan malah berakibat buruk bagi Wanita yang Saya suka karena Saya bilang pada Ayah saya bahwa Saya lebih suka Dia patih yang sangat membenci keluarga selir itu menuduh bahwa Saya kena Guna-guna lalu Ayah dan Patih memutuskan menghukum mati mereka Saya yang waktu itu tidak tahu kenapa Dia tidak pernah muncul karena pada waktu itu Saya diajak berburu sama Temen-temen keluarga Adipati, mendengar itu Saya merasa marah dan sedih Saya membunuh Patih yang memprovokasi kejadian itu dan meninggalkan Kerajaan itu diam-diam, dan membawa Jasad Wanita yang Saya cintai dan memainkan suara musik kesukaan Dia berharap Dia bangung dari tidur panjangnya” Watashi yang merasa sedih mendengar Cerita itu lalu bertanya “bagaimana jika Saya mencintai seseorang yang Saya Kagum dan berjuangan untuk membahagiakannya walau Dia belum tahu bahwa saya telah mencintainya” lalu Orang tua itu menjawab “lebih baik tinggalkan saja Dia karena itu sangat tidak mungkin lebih bagus kalau Dia tahu bahwa Kamu cinta dengannya kalau tidak cinatmu hanya akan bertepuk sebelah tangan saja”Watashi agak sedikit ragu dengan perkataan Orang tua itu lalu Watashi bertanya lagi “ kalau begitu Saya tidak bisa memilikinya, tapi lupakan saja masalah itu hanya Saya yang memutuskan, Oh ya Pak katanya Hutan in sangat Angker tapi saya tidak melihat akan keganjilan di Hutan ini”. lalu Orang uta itu menjawab pertanyaan yang terakhir diucapkan Watashi ” Hutan ini sebenernya tidak menakutkan Cuma banyak yang mati karena tersesaat Mereka kehabisan makanan disini Juga banyak hewan Buas dan Ular beracun Kamu hati-hati saja”. Lalu Watashi meninggalkan Orangtua itu setelah agak jauh watashi kembali menoleh kearah bukit Orangtua itu sudah menghilang tapi Suara seruling masih terdengar, begitu keluar dari Hutan perlahan-lahan suara seruling itu semakin menghilang secara perlahan-lahan Benar kata Orangtua itu Watashi berkali-kali bertemu dengan Hewan buas seperti Harimau dan Beruang tidak hanya itu Watashi pun bertemu dengan Ular-ular berbisa walau tergores, tergigit dan tercabik Watashi tetap melanjutkan perjalananya itu,  
Begitu keluar dari Hutan Watashi melihat Lembah yang yang teramat dalam tidak ada alat penyembrangan untuk ke sisi seberang, di samping itu ada jalan yang menjorog kebawah amat curam hanya satu-satunya jalan itu yang bisa dilalui, perlahan-lahan Watashi menuruni Lembah itu baru empat turun Watashi terpeleset dan jatuh kejurang itu tapi untungya di dasar Lembah itu adalah sebuah Sungai Watashi terseret akan Arus Sungai dan terlempar ke Air Terjun, Watashi yang masih sadar setelah terjatuh langsung menuju sisi Sungai setelah Air Terjun sestelah memlewati lembah lalu jatuh ke dalamnya Watashi melihat Gunung yang terlihat Tinggi gunung itu disebut Gunung Yama, seakan terlihat dekat Waatshi mulai mengambil langkahnya menuju Gunung itu tetapi sebelum menuju tempat itu Watashi harus berjalan di padang Rumput yang hijau tetapi sedikit layu tumbuhan disekitarnya melihat ada yang aneh dengan Padang Rumput Watashi terus melangkahkan Kakinya disitu Watashi melihat banyak sekali TEngkorak yang tertutup rerumputan Tengkorak-tengkorak itu berbaju jirah seakan dulu di Tempat itu terjadi Perang yang Amat besar karena terlalu banyak Tengkorak yang ada di tempat itu, tak lama berselang ada Orang berkulit Hitam menaiki sebuah Kuda lalu Watashi bertanyaa pada Orang itu “ Permisi apakah anda tahu kalau disini pernah terjadi perang “. Lalu Pria berkulit Hitam itu menjawab “ benar dulu disini pernah terjadi perang besar tetpai buka antara kerajaan dan kerajaan lagi, tetapi tetapi perang unutk mengakan kebenaran dan orag yang mati ini adalah mereka sang Pasukan Revolusi kebenaran yang melawan kerajaan yang bersikap egois pada Rakyatnya, pimpinan pasukan revolusi itu dulu sempat mau dinikahkan denagn Putri sang raja tetapi sang Raja menolak denagn alasan Pria itu Cuma Rakyat jelata yang tidak pantas memiliki Putrinya,”. lalu pria berkulit hitam itu mendekati Watashi dia berkata “ jangalah kamu seperti itu hanya karena Cinta dan Kasih sayang kamu melibatkan banyak Orang tewas jangan karena hati terjadi pertumpahan adrah kamu masih bisa memilih antara kebaikan dirimu sendiri “. Lalu pria itu pergi denagn Kudanya, begitu Watashi menoleh Kuda dan orang itu telah tiada Watashi yang merasa putus asa dengan pesan-pesan dari orang yang misterius menghetikan langkahnya Dia temenung akan kata-kata dari orang yang memberi Nasehat pada dirinya Watashi hanya bisa merenung dan melamun, Watashi mengambil langkah dengan ragu berjalan sambil menundukan kepala, perlahan lahan jalanan mendakti Watashi sadar bahwa Dia suad melangkah ke Kasawan Gunung Yama.
Setealh bersusah payah mendakati jalan Watashi melihat ada pemukiman disana banyak penghuni di pemukiman itu lalu Watashi bertanya pada salah satu orang disitu “ apakah Anda tahu tentang tumbuhan bernama Bunga sakura “. lalu Orang itu menjawab ” ya saya tahu untuk apa anda mencari Tumbuahn tersebut “. Balik Tanya pada Watashi “ unutk menyembuhkan seseorang yang saya kagumi, jawab Watashi dengan nada pelan “. Lalu orang itu memberi petunjuk tentang Tumbuhan tersebut “ sebenarnya Bunga sakura itu bukan Tumbuhan, bukan Obat atau sebagainya, bunga sakura hanyalah sebuah nama seseorang yang bisa memberi kamu petunjuk tentang masalah yang kamu hadapi,”. Watashi merasa bingung denagn jawaban Orang itu “ lalu bagaimana bisa aku memabawanya sementara itu buakn Tumbuhan, banyak Orang bilang bahwa itu adalah tumbuhan Langka yang hanya bisa ditemukan di Gunung Yama ini”. Sahut Watashi, lalu Orang itu menjawab “ karena dulu Sakura memberi obat pada salah seorang warga berupa bunga tapi tidak ada namanya, makabunga itu disebut Bunga sakura”. Watashi perlahan-lahan mulai tahu karena orang itu menceritakan banyak hal lalu Watashi muali naik kepuncak Gunung Yama yang Cuacanya begitu dinging, tibalah watashi di puncak Gunung Watashi melihat rumah kecil lalu memasuki rumah itu sambil mengetuk pintu perlahan-lahan. Lalu keluarlah seorang Wanita Watashi bertanya “ apakah anda bernama Sakura, saya datang kesini ingin meminta Obat untuk menyembuhkan seseoarng yang Saya Cintai”.lalu Wanita itu menjawab “ pulang sajalah disini tidak ada Obat untuk menyembuhkan seorang Raja yang Kikir dan bersikap tidak adil pada Rakyatnya “. Watashi yang merasa bingung dengan jawaban sang Wanita itu, membalas Tanya.” Bagaimana anda tahu kalau saya mengobati sang Putri “. Lalu Wanita itu membalas perkataan Watashi “ Dulu tempat itu tumbuh makmur dan subur ketika seorang Raja dan Adiknya menjadi Patihnya tiba-tiba raja yang sudah Tua meninggal dunia lalu posisi sang Raja digantikan kepada Adiknya perlahan-lahan tempat itu jadi berbeda mendiskriminasikan Rakyat-rakyat kecil mereka disrurh bekerja paksa dengan gajih yang sedikit menikahi para Wanita yang Cantik di tempat itu setelah bosan Lalu ditinggalkan, Pada suatu hari sang Raja menikahi Putri seberang dan punya anak sebelum Dia menikahi Putri seberang Dia telah berjanji pada seseorang sebelum Dia menjadi Raja bahwa Dia akan menikahi Wanita yang selama ini tidur bareng dengannya, tapi mana buktinya,setelah Dia menjadi Raja Dia melupakan janjinya Wanita itu Hamil dan ingin sang Raja yang Sudah menikah dengan Putri seberang itu bertanggung jawab atas perbuatannya lalu Raja itu mengusir dengan paksa Wanita itu dan medorong keluar Istana lalu Wanita itu Terjatuh dan keguguran Wanita itu menangis sambil mengutuk sang Raja dengan suara keras, Aku tak rela diperlakukan seperti ini aku akan mengutuk kamu kelak kalau kamu menikah dan punya Anak kamu akan kehilangan Anak yang Kamu sayangi, begitu selesai berkata Wanita itu pergi dengan Darah dan Airmata”. Sambil menangis si Wanita itu bercerita, Watashi bertanya pada Wanita itu “ Aku tidak tahu kalau Raja bersikap seperti itu lalu apa hubungannya dengan Anda”. Lalu Wanita itu melihat Watashi dan menjawab “ Wanita itu Aku nak yang tersakiti, aku Cuma hidup sendiri setelah itu menjadi Tabib supaya bisa membantu Orang-orang kecil”. Lalu Watashi menundukan kepala dan berkata ” Kalau Anda merasa tersakiti kenapa Anda harus menyakiti Orang-orang yang disekitarnya Putri tidak bersalah tapi Dia mendapatkan penyakit karena kesalah Ayahnya, gaitu Anda sama saja denagn Raja pada waktu itu, Anda pun sama Jahatnya dengan sang Raja”. (Apakah saya mengampuninya,tapi kayanya tidak semudah nak  untuk melupakan kejahatan yang Dia pernah buat kepadaku)“ jawab sang Wanita itu. “ Ikutlah denganku Saya akan membantu sakit hati Anda” lalu Wanita itu di ajak Watashi menuju Istana sang Raja Watashi dan Wania itu melewati Jalan yang pernah dilewati Watashi beigut mudah tak seperti Watashi yang pertama kali datang, sesampainya di Istana Watashi menemui sang Patih yang mengadakan Sayembara dan menyerahkan Tumbuhan yang dimaksud, tetapi Tumbuhan itu hanya Tumbuhan biasa yang memang hanya bisa Tumbuh di Pegunungan Yama saja, begitu Watashi masuk kedalam Istana bersama Wanita untuk memnemui sang Raja dan Putrinya yang Sakit sang Raja kaget dengan Wanita yang dibawa Watashi tapi Wanita melihat sang Raja dengan tatapan yang dalam ketika melihat sang Raja, lalu Wanita itu berkata “ Maapkan Aku yang bersikap seperti ini, benar kata Anak muda ini hanya karena kesalahan seseorang Kita tidak harus melibatkan Orang yang disekitarnya Aku maapkan semua kesalahanmu, dan sebagai permintaanku tolong Nikahkan Anakmu dengan Laki-laki ini karena Dia sudaj bersusah payah melakukan Pencarian Obat untuk Putrimu,”. Lalu sang Putri bangung dari Tidurnya setelah Dia sakit keras pengawal kerajaan mengabarkan kepada sang Raja bahwa Putrinya telah sembuh melihat Putrinya telah sembuh sang Ratu merasa bingung dengan perkataan Wanita itu lalu sang Ratu bertanyaa pada Wanita iu “ Wahai Wanita kenapa Anda memaapkan kesalahan sang Raja sementara sang Raja tidak melakukan Apa-apa padamu’. Melihat sang Ratu yang menyudukan Wanita itu sang Raja mengelak perkaatn yang di lontarkan oleh Wanita itu  “ jangan Kamu datang kesini untuk menipuku ya, dan Kamu menguna-guani Putriku agar anak yang bawa ini menikahi dan mewarisi Harta kekayaan Di kerajaan ini, kurang ajar usir Mereka pengawal jangan harap Mereka mengijakan kaki di Istana ini lagi “. Mendengar hal itu Watashi bersedih dan mulai paham apa yang dikatan para Orang-orang yang pernah pesan kepadanya,lalu Wanita berserta Watashi meninggalkan Kerajaan dengan sedih dan putus asa, dalam hati Watashi bingung dan merasa di hianati oleh Raja maka Dia bersujud kepada sang Pencipta agar menyapu bersih kerajaan itu, dan selamatkan Putrinya saja,
Pada hari itu Hujan beserta Badai meliputi Kerajaan tersebut dan meporak-porandakan semua Wilayah disekitarnya satu hari kemudian kerajaan itu berubah menjadi Danau dan ada Pulau ditengah-tengah Danau itu yang diberi Pulau Kanojo dan ada Batu mirip dengan seorang Putri,mungkin Putri itulah yang di Cintai Watashi, Ini hanya sebuah cerita bukan Legenda setidaknya kita Ambil kesimpulannya bahwa cinta itu bisa datang pada sesorang dengan cepat bila Dia mau berusaha mendapatkan  Manisnya Cinta dan bial seseorang ragu aka perasaannya akan Cinta maka Dia akan menerima Pahitnya Cinta, jangan karena patah hati kita melakuakn hal-hal yang tidak disukai oleh Orang lain sebut nama Allah lalu bersujud Insya Allah sakit itu akan Hilang percaya akan kebesarran Allah bahwa Allah sayang kita dan Harus menyayangi Allah. Trima kasih

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India | batu akik | vsi