Selasa, 15 Oktober 2013

PERJANJIAN MEJA PENGANTIN

CALON ISTRI: "Sebelum engkau jadi suamiku,
maukah kau berjanji tentang sesuatu
kepadaku?"
CALON SUAMI: "Janji tentang apa?"
CALON ISTRI: "Berjanjilah, bila kita punya anak
nanti, senakal dan sebandel apapun, semarah
dan sejengkel apapun dirimu, berjanjilah...
Untuk tidak memukul anakmu di kepalanya!"
CALON SUAMI: "Baiklah.. Aku berjanji."
CALON ISTRI: "Terima kasih."
CALON SUAMI: "Tapi bolehkah aku tahu apakah
alasannya..?"
CALON ISTRI: "Aku ingin kau selalu ingat
janjimu, untuk mendidik anak-anakku nanti
dengan baik, sopan, disiplin dan bijaksana.
Tanpa adanya kekerasan dan kesewenang-wena
ngan.
Jadi hati-hatilah mendidik putra putriku nanti.
Manakala kau memukul, maka pukullah di
bagian kaki jangan bagian kepala. Apabila kau
memukul anakmu di bagian kepala, sama
artinya kau berhadapan dengan aku. Kau
memukul anakku di kepala, maka jatuhlah talak
1."
CALON SUAMI: "Baiklah, aku akan pegang
janjiku padamu."
CALON ISTRI: "Ketahuilah, di kepala ada banyak
sel dan saraf. Manakala kau pukul kepalanya,
atau kau jewer kupingnya, maka putuslah
beberapa sel penting di kepalanya. Ada sel
yang berhubungan dengan kecerdasan, IQ,
kearifan, kesopan santunan, keberanian, sosial
dan lain-lain. Coba perhatikan..
Banyak anak depresi karena dipukuli ortunya.
Banyak anak jadi brutal karena sering dipukuli
bapaknya. Banyak anak jadi bodoh karena
dijewer kupingnya. Banyak anak cenderung
penakut karena sering dibentak-bentak
ortunya."
CALON SUAMI: "Ok Ok aku paham. Intinya,
jangan ada kekerasan dalam pendidikan anak-
anak kita nanti."
CALON ISTRI: "Yups, Yang ada adalah latihan
kemandirian dan kedisiplinan, karena kekerasan
bukanlah kedisiplinan, melainkan arogans dan
penyaluran amarah belaka."

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India | batu akik | vsi