Selasa, 02 April 2013

KISAH UANG Rp.1000 DAN Rp.100.000

Uang kertas Rp.1000 dan Rp.100.000
sama-sama terbuat dari kertas,
sama-sama di cetak serta diedarkan oleh
Bank Indonesia. Secara
kasat mata mereka memang tidak memiliki
perbedaan yang
mencolok. Secara bersamaan mereka
dibuat, keluar dan beredar di
tengah-tengah masyarakat melalui Bank
Indonesia.
Beberapa bulan kemudian, secara tidak
sengaja mereka bertemu di
salah satu dompet seorang anak muda.
Kemudian, terjadilah
percakapan diantara mereka,
Rp.100.000 bertanya kepada Rp.1000.
“Kenapa badan kamu begitu
lusuh, kotor dan bau?!”
Lalu di jawab oleh uang Rp.1000, “Karena,
setelah aku keluar dari
Bank, aku langsung berada di tangan
orang-orang bawahan. Dari
tukang becak, tukang ojek, tukang parkir,
penjual sayur, penjual
ikan, bahkan sampai di tangan pengemis”.
Lalu uang Rp.1000 bertanya kembali
kepada Rp.100.000. “Kenapa
kamu masih tampak kelihatan seperti
masih baru, rapi dan bersih?”
Di jawab oleh uang Rp.100.000. “Karena
begitu aku keluar dari bank,
aku langsung di sambut wanita-wanita
cantik, dan aku beredar di
mall, restoran mahal, atau hotel
berbintang. Keberadaanku sangatlah
di jaga dan terkadang jarang keluar dari
dalam dompet”.
Lalu uang Rp.1000 bertanya lagi,
“Pernahkah kamu mampir di
tempat ibadah?”
“Belum pernah”, kata si Rp.100.000.
Lalu Rp.1000 pun berkata, “Ketahuilah,
meskipun keadaanku
sekarang seperti ini, namun setiap hari aku
selalu mampir di masjid-
masjid, berada di tangan anak-anak yatim.
Bahkan aku selalu
bersyukur kepada Tuhan. Aku tidaklah di
pandang sebagai nilai oleh
para manusia, namun aku di pandang
sebagai MANFAAT.”
Akhirnya, menangislah Rp.100.000. Karena
ia tersadar telah merasa
besar, hebat, tinggi, tapi tidaklah begitu
bermanfaat selama ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India | batu akik | vsi